pak syuryadharma ni kayaknya lupa pelajaran aqidah ahlus sunnah dulu kali ya. masa syiah yang jelas-jelas sesat, malah dikatakan tidak sesat. kalaupun dia tidak lupa mungkin ada pihak tertentu yang memaksa dia sehingga dia pun mengatakan perkataan yang sangat tidak sesaui dengan aqidah yangbenar. berikut ini laporan dari suara islam..
Jakarta (SI ONLINE) - Kekerasan terhadap pengikut Syiah di Sampang Madura baru-baru ini sangat disesalkan Menteri Agama Suryadharma Ali. Apalagi kekerasan itu sampai dilakukan dengan pembakaran rumah-rumah pengikut Syiah, bahkan dikabarkan pondok pesantren Syiah juga dibakar sehingga mereka sama mengungsi ketempat yang aman.
Kepada Suara Islam Online seusai memimpin upacara dalam rangka Hari Amal Bhakti (HAB) ke 66 di Kantor Kemenag Jakarta, Selasa (3/12), Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan pihaknya menyesalkan tindakan anarkhis seperti itu karena tidak dibenarkan oleh siapapun.
"Tidak pernah ada yang menyebutkan Syiah sebagai faham atau aliran sesat. Untuk mengukur suatu faham atau aliran itu sesat atau tidak sesat yaitu dari prinsip-prinsip aqidahnya. Setiap faham dalam keagamaan biasanya mempunyai perbedaan bukan pada aqidahnya tetapi penafsirannya. Bisa juga perbedaan diakibatkan oleh gerakan politik. Pecahnya Islam setelah Nabi SAW wafat juga diakibatkan karena masalah politik," tegas Suryadharma Ali.
Dikatakannya, saat ini Kemenag sudah mengirim tim ke Sampang Madura untuk mendalami konflik tersebut. Bisa saja itu konflik Sunni Syiah, konflik antar keluarga, konflik yang diakibatkan perebutan puteri yang kemudian dibawa ke konflik antar mazhab dan sebagainya. "Laporan sementara dari tim Kemenag yang ada disana, ternyata yang dibakar rumah pengikut Syiah, bukan pondok pesantren Syiah, " ungkap Suryadharma Ali.
Menurutnya, perbedaan antar umat Islam sudah biasa, seperti perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah meski sama-sama Sunni tetapi memiliki penafsiran yant berbeda sehingga ada garis pengelompokan diantara mereka. Namun perbedaan itu tidak prinsipil, hanya masalah furuiyyah saja, seperti doa qunut, ziarah kubur yang diisi dengan zikir, tahlil dan sebagainya.
Mengenai bentuk kekerasan terhadap kelompok yang berbeda mahzab seperti Sunni dan Syiah, dirinya sangat menyesalkan segala bentuk kekerasan terhadap aliran manapun, karena yang tidak diperbolehkan adalah bentuk kekerasan yang dilakukan. Jika didapati penyimpangan faham keagamaan, perlu dilakukan dengan cara dialog atau diskusi untuk meluruskan sehingga mereka bisa kembali kepada faham yang benar, sebab prinsipnya kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan. (*)
0 komentar:
Posting Komentar