This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 18 Juni 2014

PERBEDAAN POKOK ANTARA ISLAM DAN TASAWWUF

Manhaj dan jalan Islam berbeda sama sekali dengan manhaj Tasawwuf, dan perbedaan itu mengenai hal yang sangat mendasar. Yaitu perbedaan dalam hal sumber-sumber pengambilan agama dalam aqidah dan syari'ah. Demikian penegasan Abdur Rahman Abdul Khaliq dalam bukunya Fadhoihus Shufiyyah (Cemar-cemarnya Sufisme), Maktabah Ibnu Taymiyyah, Kuwait, 1404H/ 1984M, halaman 43. Dijelaskan, Islam menjadikan sumber pengambilan aqidah terbatas pada wahyu yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul saja, yang hal itu yang kita miliki adalah Al-Quran dan As-Sunnah (Hadits Nabi SAW) saja. Adapun agama sufisme (Ad-Dienus Shuufii) --istilah Abdur Rahman Abdul Khaliq-- yang mereka jadikan sumbernya adalah bisikan yang didakwakan datang kepada para wali, dan kasyf (terbukanya tabir hingga mereka tahu yang ghaib) yang mereka dakwakan, dan tempat-tempat tidur (mimpi-mimpi), perjum¬paan dengan orang-orang mati yang dulu-dulu, dan (mengaku berjumpa) dengan Nabi Khidhir 'alaihis salaam, bahkan dengan melihat Lauh Mahfudh, dan mengambil (berita) dari jin yang mereka namakan para badan halus (ruhaniyyin). 

Adapun sumber pengambilan syari'at bagi ahli Islam adalah Al-Kitab (Al-Quran), As-Sunnah (Al-Hadits), Ijam' (kesepakatan para ulama terdahulu generasi awal Islam), dan qiyas (perbandingan, yaitu pengambilan hukum dengan membandingkan kepada hukum yang sudah ada ketegasannya dari nash/ teks Al-Quran atau Al-Hadits, dengan syarat kasusnya sama, misalnya beras bisa untuk zakat fitrah karena diqiaskan dengan gandum yang sudah ada nash hadit¬snya). Sedangkan bagi orang-orang tasawwuf, pembuatan syari'at mereka didirikan di atas mimpi-mimpi (tidur), Khidhir, jin, orang-orang mati, syeikh-syeikh, semua mereka itu dijadikan pembuat syari'at. Oleh karena itu jalan-jalan dan cara-cara pembuatan syari'at tasawwuf itu bermacam-macam. Sampai-sampai mereka mengatakan: Jalan-jalan menuju Allah itu sebanyak bilangan nafas makhluk-makhluk. Maka tiap-tiap syeikh memiliki tarekat dan manhaj/ jalan untuk pendidikan dan dzikir khusus, lambang-lambang khusus, dan ungkapan-ungkapan khusus. Maka tasawwuf itu adalah ribuan agama, aqidah, dan syari'at; bahkan ratusan ribu tidak terhitung banyaknya, semuanya itu di bawah apa yang dinamakan tasawwuf. Dan inilah perbedaan asasi (pokok/ dasar) antara Al-Islam dan tasawwuf. Islam itu agama yang muhaddad (ditegaskan batasan ketentuan) aqidahnya, ibadahnya, dan syari'atnya. Sedangkan tasawwuf itu agama yang tidak ada batasannya, tidak ada pengertian (yang ditentukan secara pasti) dalam aqidah ataupun syari¬'at-syari'atnya. Inilah perbedaan yang paling besar antara Al-Islam dan tasawwuf. (Fadhoihus Shufiyyah, hal 43-44).

Senin, 09 Januari 2012

MENAG SURYADHARMA ALI; syiah bukan ajaran sesat

pak syuryadharma ni kayaknya lupa pelajaran aqidah ahlus sunnah dulu kali ya. masa syiah yang jelas-jelas sesat, malah dikatakan tidak sesat. kalaupun dia tidak lupa mungkin ada pihak tertentu yang memaksa dia sehingga dia pun mengatakan perkataan yang sangat tidak sesaui dengan aqidah yangbenar. berikut ini laporan dari suara islam..


Jakarta (SI ONLINE) - Kekerasan terhadap pengikut Syiah di Sampang Madura baru-baru ini sangat disesalkan Menteri Agama Suryadharma Ali. Apalagi kekerasan itu sampai dilakukan dengan pembakaran rumah-rumah pengikut Syiah, bahkan dikabarkan pondok pesantren Syiah juga dibakar sehingga mereka sama mengungsi ketempat yang aman.

PERBEDAAN ANTARA AHLUS SUNNAH DENGAN SYIAH

akhir-akhir ini banyak media masa yang memberitakan tentang syiah. banyak pro kontra yang terjadi, bagi yang pro syiah bukanlah ajaran yang sesat, hanya berbeda tentang masalah furu'  (cabang) saja. yang mengatakan demikian bukanlah orang kafir; kristen ataupun yahudi, namun yang mengatakan demikian adalah bisa dikatakan pembesar organisasi islam di indonesia, yaitu din syamsyudin, amin rais, 'aqil siroj dan lain sebgaianya bahkan mentri agamanya sendiri yang mengatakanan bawha syiah tidaklah sesat, wal 'iyadzu billah.. bagi yang kontra dengan syiah  maka mereka berusaha semaksiamal mungkin untuk menolak syiah, bahkan kalau bisa dilarang di indonesia. nah menurut kami mungkin mereka yang pro syiah belum bisa membedakan antara ahlus sunnah dengan syiah sehingga mereka berpendat demikian.

SYAIKH UMAR BAKRI MENJELASKAN KESESATAN SYIAH

Syekh Umar Bakri Muhammad, dalam bukunya Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Keimanan, Sifat, dan Kualitasnya (Gema Insani, Jakarta 2005) menjelaskan perbedaan antara Ahlus Sunnah dengan Ahlus Syi’ah. Dalam bukunya yang lain, Islam Standar, Melacak Jejak Salafusshaleh (Cicero, Jakarta, 2010), beliau juga menjelaskan pandangan ulama terhadap Syi’ah Rafidhoh. Berikut penjelasannya.
Siapakah Syi’ah Rafidhoh?
Dalam penggunaan di bidang politik, sunnah atau Ahlus Sunnah berarti sekelompok masyarakat (komunitas) yang berlawanan dengan Syi’ah (kita tidak bicara tentang Syi’ah di masa Imam Ali r.a., mereka dari kalangan Ahlus Sunnah. Kita bicara tentang kelompok Syi’ah Rafidhoh

KONFLIK ANTARA YAHUDI DENGAN SYIAH SEPERTI ANJING YANG SALING MENCAKAR

JAKARTA (Arrahmah.com) – Menanggapi terjadinya konflik antara penganut sekte sesat syiah Imamiyah Itsna asyariyah Iran dengan negara-negara kafir barat, yang bagi sebagian kaum muslimin memahaminya sebagai taqiyah (kepura-puraan) Syi’ah terhadap masyarakat dunia, dan sebagian kaum muslimin memahaminya sebagai hal yang nyata.
Ustadz Hartono Hartono Ahmad Jaiz menyatakan hal tersebut bisa saja terjadi, karena mengutip dari ulama Al Azhar pakar Syi’ah bahwa konflik antara Syi’ah dengan yahudi dan nasrani ibarat  dua ekor anjing yang dapat saja berseteru.
“Anjing dengan anjing mungkin saja cakar-cakaran dan bentrok,” kata ustadz Hartono mengutip perkataan Syaikh Abdul Mun’im saat ditemui dirumahnya oleh arrahmah.com di Bilangan Kalibata, Jakarta