Rabu, 18 Mei 2011

TAHAPAN JIHAD

 “WA JAHIDU FILLAHI HAQQO JIHADIH”  para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan haqqo jihadih, dalam beberapa pendapat, yaitu:
1)      Ibnu abbas berkata, ‘’Maknanya adalah mencurahkan segala kemampuan pada dirinya, dan tidak takut terhadap orang yang suka mencela.”
2)      Muqotil berkata, “Beramallah untuk alloh dengan amalan yang sebenar-benarnya dan semabahlah Alloh dengan penyembahan yang sebenar-benarnya.”
3)      Abdulloh bin mubarok berkata, “ Bersungguh-sungguh dalam jiwa dan raga.”
Tahapan-tahapan jihad:
1)      Jihadun nafsu ( memerangai hawa nahsu )
2)      Jihadus syaithon ( memerangi syetan )
3)      Jihadul kuffar ( memerangi orang-orang kafir )
4)      Jihadul munafiqin ( memerangi orang-orang munafiqin )
Demikianlah para ulama telah membagi  jihad dalam empat tahapan, dan akan kita jelaskan rinciannya sebagai berikut:

v  Jihadun nafsu ( memerangi hawa nafsu ), tahapan ini memiliki empat tahapan, yaitu:
1.       Bersungguh-sungguh untuk mendapatkan petunjuk dan agama yang benar, karena seseorang tidak akan bisa mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan dalam kehidupannya dan setelah kehidupannya melainkan jika telah memilki petunjuk dan agama yang benar ini. Ketika dia tidak mendapatkan dari keduanya maka ia akan sengsara di salah satu kehidupannya baik di dunia maupun di akherat.
2.       Bersungguh-sungguh  untuk mengamalkanya setelah memiliki ilmunya,kalau tidak maka ilmunya tidak bermanfaat sama sekali.
3.       Bersungguh-sungguh dalam mendakwahkannya. Mengajarkannya kepada orang-orang yang tidak mengatahuinya, jika tidak maka ia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang menyembunyikan apa yang alloh turunkan dari petunjuk dan ilmu, tidak bermanfaat ilmunya, dan tidak akan menyelamatkannya dari siksa alloh.
4.       Bersungguh-sungguh dalam kesabaran terhadap kesulitan-kesulitan dakwah di jalan Alloh, berupa gangguan manusia dan lain sebagainya. Ia menyandarkan dirinya hanya kepada Alloh.
Jika keempat tahapan ini telah dilakukan dengan sempurna maka ia menjadi orang-orang yang robbaniyyun. Para salaf mereka telah bersepakat bahwa seorang ‘alim tidak berhak di sebut robbaniy hingga ia mengetahui kebenaran, mengamalkan dan mengajarkannya. Barang siapa yang berilmu, beramal, dan mengajarkannya maka dia disebut manusia yang agung di kerajaan langit.
v  Jihadus syaithon ( memerangi syetan ), tahapan ini  terbagi menjadi dua tahapan, salah satunya; kesungguhan untuk melawan syubhat dan keraguan di dalam keimanan seorang hamba yang dilontarkan oleh syetan kepada mereka. Yang kedua; kesungguhan dalam melawan irodah yang rusak dan syahwat yang dilontarkan syetan kepada manusia. Jihad yang pertama tadi maka setelahnya adalah keyakinan sedangkan yang kedua setelahnya adalah kesabaran.

0 komentar:

Posting Komentar